Kisah Salah Satu Sahabat yang Hendak Membunuh Nabi Muhammad SAW, Umair bin Wahab

 

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera kepada para pembaca yang di RAHMATI dan di RIDHOI ALLAH SWT.

Pada kesempatan kali ini Kuas Hidayah akan membagikan sebuah Kisah Salah Satu Sahabat yang Hendak Membunuh Nabi Muhammad SAW, Umair bin Wahab.

Mari simak Pembahasan Berikut ini.

Salah Satu Sahabat yang Hendak Membunuh Nabi Muhammad SAW, Umair bin Wahab


KuasHidayah.com - Umair bin Wahab al-Jumahi adalah salah seorang pemuka kafir Quraisy Makkah yang keras menentang dakwah Islam. Bahkan, Umair bin Wahab juga adalah salah seorang yang kerapkali menyiksa Nabi Muhammad saw. dan umat Islam ketika mereka masih tinggal di Makkah atau belum hijrah ke Madinah.

Sama seperti pemuka kafir Quraisy lainnya, Umair bin Wahab al-Jumahi juga terlibat dalam perang Badar. Sebuah perang antara pasukan umat Islam dan pasukan kafir Quraisy Makkah, dimana jumlah pasukan kafir tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan umat Islam. Meski demikian, kemenangan ada di pihak pasukan umat Islam. 

Umair bin Wahab al-Jumahi cukup beruntung. Dia tidak terbunuh dalam perang Badar, sementara rekannya yang juga pembesar kafir Quraisy Makkah Abu Jahal dan Umayyah tewas dalam pertempuran itu. Meski demikian, hasil perang Badar menyisakan luka yang mendalam di hati Umair bin Wahab al-Jumahi karena anaknya, Wahab bin Umair, menjadi tawanan pasukan umat Islam. 


Beberapa saat setelah peristiwa perang Badar, Umair bin Wahab al-Jumahi duduk-duduk bersama Shafwan bin Umayyah di Hijir. Ketika itu, Shafwan bin Umayyah mengompor-ngompori Umair bin Wahab al-Jumahi untuk balas dendam kepada umat Islam. Untuk memompa semangat balas dendam Umair bin Wahab, Shafwan berjanji akan melunasi semua hutang dan memberikan perlindungan bagi Umair bin Wahab al-Jumahi dan keluarganya jika misinya berhasil.

Tidak butuh waktu lama bagi Umair bin Wahab al-Jumahi untuk menerima tawaran Shafwan tersebut. Berbekal pedang yang tajam Umair bin Wahab al-Jumahi berangkat ke Madinah dengan menaiki unta untuk melaksanakan misi balas dendam, yakni membunuh Nabi Muhammad saw., sang junjungan umat Islam.

Singkat cerita, sebagaimana dikutip dari buku Sirah Nabawiyyah (Syekh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, 2012), sambil menenteng pedang Umair bin Wahab al-Jumahi akhirnya sampai di depan Masjid Nabawi. Sayyidina Umar bin Khattab dan para sahabat yang ketika itu berada di depan masjid langsung mengamankan Umair bin Wahab al-Jumahi. Para sahabat kemudian membawanya menghadap Nabi Muhammad saw. 

“Apa maksud kedatanganmu wahai Umair?” kata Nabi Muhammad saw. 

Umair bin Wahab al-Jumahi tidak langsung menjawab maksud dan tujuan sebenarnya datang ke Madinah. Semula ia menjawab bahwa kedatangannya ke Madinah adalah untuk meminta agar Nabi Muhammad saw. dan umat Islam berbuat baik kepada para tawanan perang Badar, dimana anaknya ada di dalamnya. 

Nabi Muhammad saw. yang sudah tahu tujuan Umair bin Wahab al-Jumahi terus mendesak Umair bin Wahab al-Jumahi untuk berkata jujur tentang maksud kedatangannya ke Madinah. Umair bin Wahab al-Jumahi tetap keukeuh bahwa tujuannya ke Madinah tidak lain adalah untuk itu, meminta agar para tawanan perang diperlakukan baik. Tidak ada tujuan lain. Umair bin Wahab al-Jumahi berkilah.

Nabi Muhammad saw. kemudian membeberkan pertemuan dan isi pembicaraan antara Umair bin Wahab al-Jumahi dengan Shafwan bin Umayyah di Hijir tempo hari sebelum ia berangkat ke Madinah. Apa yang disampaikan Nabi Muhammad saw. sama persis dengan apa yang dibicarakan Umair bin Wahab al-Jumahi dengan Shafwan bin Umayyah pada waktu itu. 

“Bukankah Shafwan hendak menanggung hutang-hutangmu dan keluargamu agar engkau mau membunuhku? Demi Allah, mustahil engkau akan bisa melaksanakannya,” kata Nabi Muhammad saw. 

Umair bin Wahab al-Jumahi tertegun dengan apa yang disampaikan Nabi Muhammad saw. Bagaimana mungkin pembicaraan yang hanya dilakukannya dengan Shafwan bin Umayyah bisa diketahui oleh orang lain. Maka seketika itu juga Umair bin Wahab al-Jumahi yakin bahwa apa yang disampaikan Nabi Muhammad saw. adalah wahyu dari Allah. Umair bin Wahab al-Jumahi lantas mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk Islam. Beberapa saat setelah itu, Umair bin Wahab al-Jumahi kembali ke Makkah dan menyebarkan Islam di sana

Wallahu A'lam Bisshawab.

Nah itulah sedikit kisah dari Salah Satu Sahabat yang Hendak Membunuh Nabi Muhammad SAW, Umair bin Wahab.

Sekian dari Kuas Hidayah, Semoga bisa membawa manfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Dikutip dari Sumber : https://islam.nu.or.id/post/read/104593/ketika-umair-bin-wahab-hendak-membunuh-nabi-muhammad

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel