Cinta Tuhan Kepada Manusia, Bagaimana dengan Cinta Manusia kepada Tuhannya?
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera kepada para pembaca yang di RAHMATI dan di RIDHOI ALLAH SWT.
Pada kesempatan kali ini Kuas Hidayah akan membahas tentang Cinta Tuhan Kepada Manusia, Lalu Bagaimana dengan Cinta Manusia kepada Tuhannya?
Mari simak Pembahasan Berikut ini.
KuasHidayah.com - Pernah bertanya
enggak sih Kenapa Tuhan menciptakan manusia di bumi ini? Ya..karena Tuhan
memberikan cinta-Nya dengan menciptakan manusia. Kenapa Tuhan tidak menciptakan
malaikat sebanyak-banyaknya supaya bumi ini selalu damai, tentram dan sentosa?
Padahal seperti yang kita ketahui manusia
memang diciptakan diberikan kesempurnaan oleh Tuhan, tapi dibalik itu manusia
juga diberikan berbagai kekurangan dan kelemahan
Tuhan tau keberadaan manusia sebagai keseimbangan alam semesta, itu
sebabnya Tuhan memberikan manusia akal untuk berpikir dan hati untuk dapat
menyeimbangkan akal pikirannya.
Cinta yang diberikan oleh tuhan kepada
manusia sungguh luar biasa bahkan Tuhan memberikan cinta kepada manusia sungguh
tak terbatas. Manusia sebagai wujud Tajalli dari Tuhan
dengan segala keharmonisan baik secara lahir maupun bathin.
Pernahkah kalian berpikir bahwa cinta itu
terbatas? Padahal Tuhan selalu memberikan segala yang kita minta meskipun
manusia tidak pernah merasa puas dengan semua yang telah Tuhan berikan padanya.
Contohnya saja mungkin kalian pernah bertanya
apakah sabar itu ada batasannya? padahal Tuhan selalu memaafkan hambanya
meskipun berapa kali hambanya berbuat kesalahan.
Hal itu sebagai bukti kebesaran cinta Tuhan kepada hamba-Nya bahwa
cinta-Nya tak terbatas. Hanya saja apakah manusia mau untuk bersyukur atas
segala pemberian yang Tuhan berikan itu?
Tuhan memberikan fisik yang mungkin bisa
dikatakan sempurna, atau Tuhan memberikan kecerdasan yang luar biasa, bahkan
Tuhan memberikan kekayaan jiwa dan raga kepada hambaNya.
Manusia hanya butuh untuk mengakui, bahwa Tuhan menciptakan manusia
untuk menandakan keberadaan-Nya. Meskipun ketiadaan manusia itu tidak merubah
eksistensi Tuhan sebagaimana adanya dirinya.
Pernah mikir nggak sih seberapa besar
pengorbanan yang orang tua kalian berikan dari kalian lahir hingga sekarang?
Apa pernah mereka minta sedikitpun imbalan untuk membalas semua kebaikan
mereka?
Sedangkan orang yang baru mengenal kalian atau yang sedang dekat dengan
kalian selalu mengumbar segala kebaikan yang telah dia berikan pada kalian.
Manusia memang tempatnya khilaf mungkin
mereka ingin diakui eksistensinya sehingga selalu mengumbar segala kebaikan
yang telah diberikan. Berbeda dengan orang tua yang memberikan segala kebaikan
tanpa mengharap imbalan atau balasan dari kalian, cukup dengan kalian berbakti
kepada mereka sudah membuat mereka merasakan kebahagiaan.
Seperti layaknya seorang ibu yang selalu
mencintai anak-anaknya, meskipun dia juga harus mengurus suaminya. Tapi seorang
ibu tidak pernah lelah untuk membagikan kasih sayang dan cintanya yang tulus
kepada ada suami dan anak-anaknya. Apalagi jika kita melihat besarnya cinta
Tuhan kepada ciptaan-Nya.
Apakah kalian pernah mencintai tanpa mengenal
orang yang kalian cintai? Mungkin itu tidak masuk akal, tapi berbeda saat
kalian mencintai Siapa yang menciptakan kalian. Mungkin banyak orang berpikir
bahwa Tuhan tidak berbentuk karena Tuhan adalah Dzat.
Tuhan adalah Dzat yang yang sudah diakui esensi dan eksistensi-Nya tanpa
harus bergantung pada eksistensi lainnya. Meski Tuhan tidak bisa dilihat secara
mata telanjang, namun esensi dan eksistensinya tetap bisa kita rasakan dan
saksikan. Contohnya saja dengan adanya alam semesta ini.
Tuhan bertajalli dengan menciptakan manusia
dan alam semesta. Mungkin kalian pernah secara spontan mengucapkan kata Masya
Allah saat melihat seorang wanita cantik atau seorang lelaki yang gagah? Ya itu
memang kebesaran Tuhan.
Pernahkah kalian bersyukur saat kalian
mendapatkan apa yang di inginkan? Ya disitulah ada campur tangan Tuhan. Mungkin
Tuhan berikan tubuh yang sempurna atau materi yang berlimpah, tapi itu semua
adalah ujian yang Tuhan berikan kepada hambaNya.
Apakah dengan begitu manusia akan tetap
menyadari siapa dirinya dan siapa yang menciptakannya? Bukankah Tuhan tidak
terlihat cara mata telanjang lalu bagaimana kita dapat mencintai Tuhan?
Sebenarnya Tuhan hanya ingin kalian terus beribadah kepada-Nya sebagai bentuk
pengakuan kalian kepada-Nya.
Hal itu bukan berarti Tuhan ingin diakui keberadaannya,
sebab keberadaan manusia sangat terikat dengan keberadaan Tuhan sebagai sang
pencipta. Pernah enggak sih mikir jika kita ingin mencintai ciptaan Tuhan maka
kita harusnya mengenali dan mencintai lebih dulu siapa Tuhannya? Karena
sebenarnya manusia itu sendiri adalah Tajalli (cerminan) Diri Tuhan.
Sedangkan bukti cinta manusia kepada Tuhan bisa di utarakan dengan
berbagai cara salah satunya dengan menjadi manusia yang beragama dan bertuhan.
Jika beragama saja tapi tidak benar-benar memahami dan mengerti siapa Tuhannya
Maka akan banyak terjadi kesalahpahaman dalam berpikir mengenai Tuhan.
Jika seorang manusia bertuhan tanpa beragama
maka tidak akan ada batasan ataupun aturan untuk dia mengenali siapa Tuhannya,
dan bagi saya itu hanya berlaku dalam dunia keilmuan saja yakni berkeliaran
dalam mencari tahu pengetahuan tentang Tuhan.
Wahai para pencinta dengarkanlah bisikan
Tuhan supaya tidak kering kerontang hanya karena nafsu dunia Semata. Karena
Tuhan menyeimbangkan dirimu dengan akal pikiran dan hati, bukan untuk sekedar
bermain api dengan nafsu dan ego saja.
Wallahu A'lam Bisshawab.
Nah itulah sedikit
pembahasan tentang
Sekian dari Kuas
Hidayah, Semoga bisa membawa manfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Dikutip dari Sumber : https://pecihitam.org/cinta-tuhan-kepada-manusia/
Belum ada Komentar untuk "Cinta Tuhan Kepada Manusia, Bagaimana dengan Cinta Manusia kepada Tuhannya?"
Posting Komentar