Kisah Pembunuh Paman Rasulullah SAW yang Masuk Islam
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam
sejahtera kepada para pembaca yang di RAHMATI dan di RIDHOI ALLAH SWT.
Pada kesempatan kali ini Kuas Hidayah akan
membagikan sebuah Kisah Pembunuh Paman Rasulullah yang Masuk Islam.
Mari simak Pembahasan Berikut ini.
Wahsyi bin Harb adalah seorang bekas budak kulit hitam dari Ethiopia
milik Hindun binti Utbah yang telah membunuh paman Nabi Muhammad SAW yang memiliki julukan "Singa Allah" yakni, Hamzah bin Abdul
Muthalib dalam perang Uhud dan ia juga berhasil membunuh Musailamah
al-Kazzab saat pertempuran Yamamah pada zaman Khalifah Abu Bakar.
Terbunuhnya Hamzah oleh
Wahsyi bin Harb
Terbunuhnya Hamzah oleh Wahsyi bin Harb berawal dari kekalahan kaum kafir Quraisy di perang
Badar pada tahun ke 2 H. Perasaan dendam seorang wanita isteri pembesar
Quraisy, Abu Sufyan, yaitu Hindun. Banyak saudaranya yang terbunuh di medan Badar. Ia pun
berusaha membalas sakit hatinya terhadap saudara-saudaranya yang tewas dalam
perang tersebut. Maka ia pun berusaha untuk membunuh Hamzah RA. dengan menyewa seorang pembunuh bayaran, bernama Wahsyi
bin Harb, dengan dijanjikan imbalan yang besar yaitu akan dimerdekakan dari
perbudakan.
Kemudian Wahsyi bin Harb merencanakan pembunuhan terhadap Hamzah pada saat terjadi peperangan Uhud. Dalam perang itu Wahsyi bin Harb mencari celah dan kesempatan yang baik
untuk membunuh Hamzah.
Di tengah tengah Perang Uhud, Wahsyi bin Harb terus mengintai gerak-gerik Hamzah, setelah menebas leher Siba' bin Abdul Uzza dengan
lihai-nya. Maka pada saat itu pula, Wahsyi bin Harb mengambil ancang-ancang dan melempar tombaknya dari belakang
yang akhirnya mengenai pinggang bagian bawah Hamzah hingga tembus ke bagian muka di antara dua pahanya.
Lalu Ia bangkit dan berusaha berjalan ke arah Wahsyi bin Harb, tetapi tidak berdaya dan akhirnya roboh sebagai syahid.
Usai sudah peperangan, Rasulullah dan para sahabatnya bersama-sama memeriksa jasad dan tubuh
para syuhada yang gugur. Sejenak beliau berhenti, menyaksikan dan membisu
seraya air mata menetes di kedua belah pipinya. Tidak sedikitpun terlintas di
benaknya bahwa moral bangsa arab telah merosot sedemikian rupa, hingga dengan
teganya berbuat keji dan kejam terhadap jasad Hamzah. Dengan keji mereka telah merusak jasad dan merobek dada
Sayyidina Hamzah dan mengambil hatinya.
Masuk Islamnya Wahsyi Bin Harb
kisah Wahsyi bin Harb Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam wabarakatul anam Al
Imam Qadhi’iyad didalam kitabnya Assyifa, menukilkan riwayat ayat ini adalah:
Ketika Sang pembunuh Sayyidina Hamzah bin Abdul
Muthalib radhiyallahu’anhu (pamannya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam), yaitu Wahsyi bin Harb seorang budak yang memang sengaja membunuh Sayyidina
Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu’anhu di dalam perang Uhud, di saat
perang Uhud itu Sayyidina Hamzah bin
Abdul Muthallib di tombak dari kejauhan dari belakang tubuhnya hingga
wafat dan Wahsyi bin Harb tidak cukup hanya dengan itu, Wahsyi bin Harb membelah dada Sayyidina Hamzah, mengeluarkan jantungnya, memotong hidung dan telinga dan
bibir dan mencungkil ke dua matanya lantas di bawakan kepada Hindun.
Disaat Fatah Makkah, Rasul shallallahu
‘alaihi wasallam masuk ke Makkah dengan 100 ribu muslimin muslimat, Wahsyi bin Harb melarikan diri, ia menjauhkan diri sampai
kepantai, Istrinya datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Wahai Rasul,
suamiku mempunyai dosa yang sangat besar, kalau ia masuk Islam dan bertaubat,
apakah suamiku di ampuni?”
Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata
“Allah
memaafkan semua yang terdahulu jika orang mau bertaubat, masuk Islam Taubat
sudah tidak ada lagi dosa”. Maka Istrinya pun menemui Suaminya di pantai.
Berkata Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam
“Allah akan
mengampuni semua yang Lalu kalau kau mau bertaubat dan masuk Islam”
Wahsyi bin Harb berkata pada Istrinya: “kamu tahu bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tahu kamu
istri saya?” maka berkata Istrinya: “tidak ku sampaikan”
“katakan dulu,
mustahil aku diampuni”
Maka Istrinya balik lagi kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ya Rasulullah, apakah betul semua dosa akan
di ampuni??? suamiku ketakutan”
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
“sudah
kusampaikan beberapa waktu yang lalu, Allah memaafkan apa-apa yang terdahulu”
Maka Istrinya berkata: “Ya Rasulullah, suamiku adalah Wahsyi bin Harb yang telah membunuh pamanmu,
merobek dadanya, mengeluarkan jantungnya, mencungkil kedua matanya, dan
memotong bibir, hidung dan kedua telinganya”
Berubah wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
terdiam dan tidak menjawab, menunduk, Turunlah ayat :
“Katakan Wahai
hamba-hambaku yang telah melampaui batas dalam berbuat dosa, jangan berputus
asa dari kasih sayang Allah, Allah mengampuni semua dosa”
Rasul menyampaikannya kepada para Shahabat dan kepada
Istrinya dan Istrinya menyampaikan kepada Suaminya datanglah Wahsyi bin Harb masuk Islam, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam
berkata “kau wahsyi yang telah membunuh pamanku? Hamzah bin
Abdul Muthallib”
“Betul wahai
Rasul, aku telah berbuat ini dan itu”
“kumaafkan
kesalahanmu, namun satu hal, jangan perlihatkan wajahmu lagi di hadapanku
setelah ini”
“Kenapa wahai
Rasulullah, bukankah kau sudah memaafkan aku?”
“Aku sudah
memaafkanmu, tapi kalau aku lihat wajahmu aku terbayang wajah Hamzah bin
Abdul Muthallib yang rusak di hancurkan olehmu saat itu, aku
teringat wajah Hamzah,
makanya jangan muncul di hadapanku lagi”
Wahsyi bin Harb kemudian terus kecewa di dalam hatinya
sampai munculnya Musailamah Al Kaddzab musuhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, ia berkata “nah ini tombak yang kugunakan untuk membunuh Hamzah bin
Abdul Muthallib akan kugunakan juga untuk membunuh Musailamah
Al Kadzab, barangkali sedikit bisa menebus dari pada kesalahan ku yang lalu”,
Lalu Wahsyi bin Harb yang sadar akan kedudukannya, ridha menerima ketentuan
itu. Dia memperbaiki dirinya dan meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah.
Semakin hari hatinya semakin cinta dengan Nabi SAW. Dan semakin hari hatinya juga semakin rasa berdosa terhadap
baginda atas perbuatannya dahulu. Lalu timbul niat di hatinya untuk menebus
kembali dosa-dosanya itu dengan melakukan sesuatu yang akan menggembirakan
baginda. Wahsyi bin Harb bertekad untuk tidak akan pulang lagi ke
Kota Mekah demi untuk merebut cinta kekasih Allah yaitu Muhammad SAW. Wahsyi bin Harb benar-benar ingin menebus kesalahannya dengan
menyebarkan Islam.
Niat Wahsyi bin Harb itu telah dibuktikannya dengan menjelajah ke seluruh pelosok
dunia untuk berdakwah mengajak sebanyak-banyaknya manusia untuk memeluk kepada
Islam, hingga akhirnya beliau wafat di luar Jazirah Arab.
Wallahu A'lam bish Shawab.
Nah itulah sedikit kisah dari Pembunuh
Paman Rasulullah yang Masuk Islam.
Sekian dari Coretan Kisah Sahabat Nabi / Kuas
Hidayah, Semoga bisa membawa manfaat.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Dikutip dari Sumber : https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/