Kisah Nabi Muhammad SAW yang Diracuni oleh Wanita Yahudi
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam
sejahtera kepada para pembaca yang di RAHMATI dan di RIDHOI ALLAH SWT.
Pada kesempatan kali ini Kuas Hidayah akan
membagikan sebuah Kisah Nabi Muhammad SAW yang Diracuni oleh Wanita Yahudi.
Mari simak Pembahasan Berikut ini.
Diceritakan
oleh Anas, salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bahwa
ada seorang wanita Yahudi datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan
membawa seekor kambing (bakar) yang telah diracuni. Kemudian beliau memakan
sebagian darinya.
Lalu Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengutus seseorang untuk memanggil wanita
(yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang. Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam segera bertanya kepadanya tentang hal itu.
Wanita itu menjawab, “Saya ingin
membunuhmu.”
Para
sahabat berkata, “Perlukah kita membunuh wanita ini?”
“Jangan!” jawab Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam.
Anas Radhiyallahu ‘Anhu berkata,
“Saya melihat bekas racun itu senantiasa berada di langit-langit mulut
Rasulullah”
(Hadist Riwayat Al Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, Ahmad dan lainnya)
Hadist tersebut menceritakan
kejadian setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengalahkan
yahudi di Madinah pada Perang Khaibar. Wanita yahudi tersebut sangat memusuhi Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ia yakin bahwa dengan meracuni hidangan untuk
Rasulullah maka ia akan sukses membalas kekalahan yang dialami oleh Kaum
Yahudi.
Saat ditanya alasannya meracuni
daging kambing tersebut, ia tidak membantah bahwa ia ingin meracuni Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan menjawab, “ Saya pikir jika engkau
memang benar seorang nabi, maka racun tersebut tidak akan berbahaya untukmu.
Namun apabila engkau seorang raja, maka engkau memang pantas untuk dibunuh”.
Dibanyak negara, jika ada
seseorang yang tertangkap berusaha membunuh pemimpinnya maka akan ditanggapi
secara serius dan akan mendapatkan hukuman yang sangat berat. Namun, reaksi Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat mendengar alasan wanita itu justru
melarang para sahabat untuk membunuh wanita tersebut.
Walaupun wanita tersebut tidak
dihukum mati karena telah meracuni makanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
banyak hadist yang mengatakan bahwa ia dikenakan hukum mati karena daging kambing
beracun itu sebelum dimakan oleh Rasulullah, dimakan oleh salah satu sahabat
nabi, Bishr Ibn Al-Baraa, hingga akhirnya ia wafat. Tindakan ini diambil karena
dalam islam pembunuhan tidak dapat ditoleransi. Walaupun Rasulullah akan selalu
memaafkan segala perlakuan buruk terhadap dirinya, beliau tetap tidak akan
melanggar hukum yang sudah ditetapkan oleh Allah.
Kisah di atas menunjukan sikap
pemaaf Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang patut kita
contoh. Begitu juga dengan sikap beliau yang selalu memastikan untuk memilih
tindakan yang benar di berbagai situasi.
Sebagian
orang berpikir bahwa sikap – sikap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
dalam menghadapi berbagai keadaan hanya dapat diaplikasikan pada urusan agama.
Namun, dalam islam tidak ada perbedaan antara urusan agama dan ‘dunia’. Semua
hal dalam kehidupan seorang muslim harus mengikuti tuntunan agama. Karena itu,
sikap – sikap rasulullah dalam menghadapi berbagai situasi dapat menjadi
panutan dalam segala aspek kehidupan.
Wallahu A'lam bish Shawab.
Nah itulah sedikit kisah dari Nabi Muhammad SAW yang Diracuni
oleh Wanita Yahudi.
Sekian dari Coretan Kisah Sahabat
Nabi / Kuas Hidayah, Semoga bisa membawa manfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Dikutip
dari Sumber : Islamstory